Selamat Datang, di Mahad Al-Zaytun Indonesia

Menteri Agama Drs. Suryadharma Ali meresmikan berdirinya Institut Agama Islam Al-Azaytun Indonesia, disingkat IAI AL-AZIS tertanggal 12-12-12, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Upacara seremonial peresmian IAI Al-Azis tersebut digelar sekaligus merayakan Tahun Baru Islam 1 Muhamrram 1434 Hijriah dan panen perdana padi unggul Simisuda (Sigromilir Surya Darma Ali) yang pelaksanaannya disatukan pada Jumat 14 Desember 2012 di Masjid Rahmatan lil'alamin, di Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Dihadiri sejumlah tokoh undangan dari dalam dan luar negeri bersama tigapuluhan ribu jamaah yang datang dari berbagai penjuru tanah air.

Peresmian IAI Al-Azis tersebut di awali pembacaan Surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI No. 2673 THN 2012 tentang izin penyelenggaraan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI Al-Azis) oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. DR. H. Dede Rosada, MA.

SK tersebut memutuskan dan menetapkan:

Pertama, memberi izin penyelenggaraan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia kepada Yayasan Pesantren Indonesia;

Kedua, IAI Al-Azis sebagaimana tersebut dalam diktum pertama, mengelola tiga fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Fakultas Dakwah;

Ketiga, izin penyelenggaraan sebagaimana dinyatakan dalam diktum nomor dua di atas bukan untuk penyelenggaraan kelas jauh dan harus dilaporkan kemajuannya kepada kementerian agama dua tahun sejak ditetapkannya keputusan ini. Ditetapkan di Jakarta, 10 Desember 2012. Ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Nur Sani MSi.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan saking cintanya sama Al-Zaytun dan Syaykh Panji Gumilang, dia sengaja membawa tim Kementerian Agama yang lengkap untuk menghadiri acara peresmian IAI Al-Azis tersebut. Diantaranya, Dirjen Bimas Islam Prof.Dr.Abdul Zamil, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. Dr. Dede Rosada, Direktur Madrasah Prof. Dedy Zubaidi, Direktur Pondok Pesantren Syaifuddin, Sekretaris Dijren Bimas Islam Amin Muhamaddiyah, Prof. Dr. Ad Rahman Mashud dari Litbang, serta Staf Khusus Ibu Ernalena.

''Demi Al-Zaytun, kantor kementerian agama hari ini kosong. Ini membuktikan bahwa kementerian agama betul-betul konsen membuktikan bahwa kementerian agama betul-betul konsen memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap pendidikan Islam. Apakah itu pondok pesantren, madrasah, madrasah diniyah, perguruan tinggi agama Islam. Kementerian agama memberikan perhatian sungguh-sungguh,'' kata Menteri Agama dalam pidato sambutannya.

Suryadharma Ali (SDA) juga menjelaskan hari resmi berdirinya IAI Al-Azis. Sebetulnya, Pak Panji Gumilang, mengundang menteri agama harus datang tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. ''Saya bilang, siap saya datang. Tapi karena saya ke luar kota, sudah janjian lama, saya atur-atur waktunya, ternyata saya tidak bisa pulang tanggal 10. Akhirnya saya berunding lagi dengan Pak Panji karena saya tidak bisa hadir pada tanggal yang mudah diingat itu. Maka terjadilah kompromi yaitu pada tanggal 14 Desember. Saya katakan kepada Pak Panji, hari resmi berdirinya IAI Al-Azis adalah tanggal 14 Desember. Saya katakan kepada Pak Panji, hari resmi berdirinya IAI Al-Azis adalah tanggal 12 Desember 2012. Demikian juga panen perdana padi Simisuda (Sigromilir Surya Darma Ali) Tetap tanggal 12 Desember 2012. Hari ini Jumat 14/12/2012 hanya pemantapannya saja,'' kata SDA. Oleh karena itu nanti, kata Menteri Agama, ulang tahun IAI Al-Azis itu adalah tanggal 12 Desember.

Syakh Panji Gumilang (SPG) dalam pidato sambutannya juga menjelaskan, bahwa peresmian IAI Al-Azis sekaligus merayakan Tahun Baru Hijriyah seyogyanya di laksanakan pada tanggal 12 bulan 12 tahun 12. Namun, Allah menakdirkan dilakukan pada 14-12-2012.

Tentang pilihan tanggal 12-12-12 tersebut, Syaykh Al-Zaytun mengungkapkan pernah ditanya Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. DR. H. Dede Rosada, MA: ''Mengapa memilih tanggal 12 bulan 12 tahun 2012, apa itu nggak klenik syaykh?''

Syaykh menjawab, iya ada kleniknya. Dia jelaskan, tanggal 12-12-12 itu tahun milenium, datangnya 1000 tahun sekali. ''Nanti 12-12 tahun 3012 berarti Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia Al-Azis umur 1000 tahun, itu maksudnya, itu kleniknya. Tapi kleniknya diajarin Gusti Allah. Allah mengajari kita satu harinya Gusti Allah itu sama dengan 1000 tahun kita,'' jelas SPG.

Syaykh pun menjelaskan kalau hitung berapa hari Allah, dari Adam sampai sekarang ini, belum panjang. Belum sampai hari balita. Dari Adam sampai Nuh baru sekitar 2000 tahun lalu, dari Nuh sampai Ibrahim baru 2000 tahun lalu, jadi baru 4000 tahun. Dari Ibrahim sampai Isa Allaisalam 2000 tahun. Dari Isa sampai Nabi Muhammad, 571 tahun, tepatnya 20 April 751. Berarti baru enam setengah harinya Gusti Allah. Sampau hari kita saat ini, tahun 2013, yakni putaran 2000 ke 4, baru delapan hari Gusti Allah kerja. ''Nah bagaimana kalau 1000 hari, kapan kiamatnya,'' ujar Syaykh lalu menyinggung ramalan hari kiamat yang belakangan sering ditayangkan di televisi. ''Orang baru delapan hari kok kiamat, rugi Gusti Allah,'' katanya menampik berbagai ramalan tersebut, ''Maka kita memilih 12-12-12 di tahun Hijrah ini. Jadi kita silsilahkan saja dari Nabi Isa sampai ke Nabi Muhammad. Ada urutannya. Maka pantaslah wajib mengimani para nabi yang ada. Jangan pernah di potong-potong, bersinambung,'' jelasnya.

Perihal nama Insitut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia dan mengapa dinamakan Al-Azis, Syaykh Panji Gumilang mengungkapkan bahwa yang memberikan nama Al-Azis itu adalah Menteri Agama Suryadharma Ali. Maka, Syaykh pun memberikan nama padi varietas paling unggul di Al-Zaytun yakni Sigromilir dengan menyempurnakannya menjadi simisuda, singkatan dari Sigromilir Surya Darma Ali. Panen perdana Simisuda tersebut juga di lakukan pada 12-12-12. Hasilnya, satu bahu bisa 9.8 ton. ''Jadi, saling memberi nama. Kita memberi nama pangan masa depan. Beliau memberi nama keamanan masa depan, sebab pendidikan itu jaminan keamanan masa depan,'' kata Syaykh.

Bacaan terkait:

*

*

Menuju Kolom Komentar